Mas Jibril Berhasil Ngonthel Antar Provinsi

 

Ngonthel Antar Provinsi

 

Ahad, 18 September 2022. Mas Jibril, abah dan umi ngonthel. Usai subuh dan bersiap, kurang lebih jam 06.30 acara ngonthel start. Menggunakan tiga sepeda, yang tentunya dinaiki sendiri, tanpa berboncengan, dan tak lupa membawa bekal air putih dalam tumbler lion star yang lagi in di tahun 2022.

 

Mas Jibril bersepatu merah, celana biru dongker dan t-shirt biru muda favoritnya, umi bersepatu putih idolanya, celana hitam dan kaos pink seragam dari sekolah. Sedangkan abah masih tetap seperti biasa, celana panjang coklat, sepatu fila coklat, kaos panjang abu dan topi kebesaran berbentuk bulat, khas onthel mania yang terbuat dari bahan plastik.

 

Beberapa kali, sepeda onthel umi sempat trouble, karena rantai yang kurang stabil. Akan tetapi, setelah diperbaiki abah bersama om Dayu(om Dayu salah satu saudara yang jika pagi hari, membantu menjaga toko Anas) sepeda bisa digunakan dengan normal.

 

Sepanjang perjalanan ngonthel, banyak yang diobrolkan, hingga tak terasa perut mulai keroncongan karena lapar. Mas Jibril minta berhenti sejenak di pasar desa Cisumur untuk membeli beberapa macam makanan. Sampai di pasar, abah menunggu tiga sepeda, sedangkan mas Jibril dan umi turun ke pasar. Ada empat macam makanan yang dibeli, diantaranya sosis bakar, kue pukis coklat, otak-otak dan kacang kedelai rebus.

 

Jibril: “Dimakan di sini ya bah”, pinta mas Jibril keliatan dah laper banget.

Abah: “Jangan di sinilah, ntar di jembatan aja biar asyik”, jawab abah.

Jibril: “Tapi laper banget loh bah ne dah gak kuat”, rayu mas Jibril.

Abah: “Itu dah deket banget jembatannya”, kata abah gak kalah merayu.

Umi yang mendengar percakapan tersebut cuman nyengir ajah, sambil bersiap menata sepeda dan jajanan pasar untuk melanjutkan perjalanan ke jembatan, yang letaknya tak jauh dari pasar desa Cisumur.

 

Akhirnya, kami bertiga pun sepakat ngemil di jembatan, setelah mas Jibril merasakan beberapa sosis bakar tentunya. Hhhhhaa….

 

Sampai di jembatan, kami  memilih bagian ujung jembatan yang teduh, untuk menyantap jajanan pasar yang kami beli tadi.

 

Abah: “Nah, kalo di sini kan asyik makannya, santai n g diliat banyak orang”, kata abah

Mas Jibril cuman ndengerin sambil asyik makan pukis, otak-otak dan sosis

 

Umi: “Ne gak mau ngrasakke kacang dele apah?, mbhoks dulu makanan kesukaan mamas?”, tanya umi pada mas Jibril

Akhirnya, mas Jibril pun ikut menikmati kacang kedelai rebus yang dibeli umi dengan harga lima ribu dapat dua ikat.

 

Dirasa cukup istirahat dan makan di jembatan, akhirnya perjalanan berlanjut. Dari jembatan desa Cisumur lanjut perjalanan menuju ke pasar Patimuan. Sesampai di pasar Patimuan, perut mas Jibril sepertinya mulai lapar lagi dan akhirnya singgahlah di Alfamart di depan pasar Patimuan.

 

Usai melepas lelah dan haus, abah lalu menawarkan agar kami mengunjungi dermaga Patimuan.

Abah: “Mau pada ngonthel sampai Jawa Barat gak?”, tanya abah serius.

Mas Jibril: “Apa bisa bah?”, tanya mas Jibril berbalik

Umi: “Beneran apah?”, umi ikutan nggegeri gak percaya soalnya sama tawaran abah

Abah: “Iyah, beneran! Ayuh!, ajak abah gak kalah semangat

 

Akhirnya, mas Jibril dan umi menyetujui saja tawaran abah, antara percaya dan tidak sebenarnya.

 

Setelah dari pasar Patimuan, kami bertiga menuju dermaga Patimuan.

Sampai dermaga, mas Jibril terlihat kecapean dan umipun menawarkan untuk memijat kaki tangguh mas Jibril

 

Umi: “Sepatunya dilepas sinih mas, umi pijitin”, umi menawarkan dengan sepenuh hati

Mas Jibril: “Capek banget miii”, keluhnya, sambil matanya asyik memandang sungai di seberang dermaga.

 

Saat umi asyik memijit kaki mas Jibril, abah memesan makanan di warung setempat.

Abah: “Buk, nyuwun teh anget kalih, kepok kalih mendoan”, pesan abah pada si ibuk pemilik warung, entah siapa namanya, kami lupa belum menanyakan.

Ibuk pemilik warung: “Nggih pak, sebentar”, katanya

Sebentar kemudian, pesanan abah datang dan kami nikmati berdua, karena mas Jibril kurang senang dengan menu tersebut.

 

Tak lama kemudian, mas Jibril terlihat bersemangat lagi dan teringat akan tawaran abahnya untuk ngontel sampai kabupaten Pangandaran.

 

Mas Jibril: “Ayuh sekarang lah bah”, rengek mas Jibril dengan gaya khasnya

Abah: “Bentar mas, nunggu kapalnya datang yah”, pinta abah dengan sabar

Mas Jibril: “Lama banget seh”, mulai gak sabar ne

Abah: “Nah, itu kapalnya datang!, seru abah dan membuat kaget mas Jibril dan umi

 

Akhirnya mas Jibril, abah, umi bersama tiga sepedapun naik kapal dari dermaga Patimuan, kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, menuju ke desa seberang sungai yang berada di kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

 

Sesampai di daratan, kamipun turun bersama tiga sepeda kami.

Seperti biasa, mas Jibril mulai lapar dan minta jajan lagi di warung terdekat. Saat kami ngobrol dengan pemilik warung, ternyata kami baru sadar, bahwa kami telah berada di provinsi Jawa Barat. Karena ternyata warung yang kami singgahi berada di kecamatan Padaherang kabupaten Pangandaran provinsi Jawa Barat.

 

Mas Jibril masih tak percaya dan beberapa kali sempat menanyakan pada pemilik warung, abah dan uminya terkait keberhasilannya bisa ngonthel antar provinsi kali ini.

 

Mas Jibril: “Aku koh belum percaya yah”, tanyanya masih heran.

Abah: “Loh, gimana toh, tadi katanya mau, giliran dah sampai, malah gak percaya”, kata abah sambil menahan tawa

Umi: “Jebule deket banget ya bah”, sela umi

 

Kami bertiga pun akhirnya tersenyum senang, dan hilanglah rasa lelah kami.

 

Setelah menghirup nafas dan istirahat sejenak di provinsi Jawa Barat, kami pun berniat pulang ke rumah. Tentu kami harus naik perahu lagi, karena perbatasan daerah ini adalah sungai. Biaya naik perahu sekali jalan tahun 2022 adalah tujuh ribu rupiah, sehingga pulang pergi kami membayar senilai empat belas ribu rupiah(harga bensin pertalite 10.000/ liter tahun ini).

 

Tak lupa abah selalu mengabadikan setiap moment dengan hape siomaynya dan beberapa kali kami meminta tolong pemilik perahu untuk memotret kami bertiga. Makasih ya mas, hhee…

 

Akhirnya, kami pun pulang dan kurang lebih jam 13.15 sampai di rumah Gandrungmanis, kecamatan Gandrungmangu, kabupaten Cilacap, provinsi Jawa Tengah.

 

 














































 

Comments

Popular posts from this blog

Cara Unggah PAK TT Basah Pada E-KINERJA

Cara Penulisan Prestasi Murid Pada Raport RDM 2022

Antusias, TENDIK MTsN 3 Cilacap Ikuti Webinar Ramadhan GTK Madrasah Seri 1